Scroll untuk baca berita
NasionalReligi

Persahabatan Menentukan Jalan Hidup: Pesan Religius dari Gus Muhammad Rosyid Masyhudi

218
×

Persahabatan Menentukan Jalan Hidup: Pesan Religius dari Gus Muhammad Rosyid Masyhudi

Sebarkan artikel ini
Pengasuh Pondok Pesantren Bahrurrohman Al-Hidayah 3, Gus Muhammad Rosyid Masyhudi, saat menyampaikan tausyiah tentang pentingnya memilih sahabat dalam kehidupan sehari-hari.Selasa Kliwon (26/8/2025). Dok foto: newsbidik.com/RED.BROWIBOWO

NEWS BIDIK, RELIGI INDRAMAYU . Persahabatan bukan sekadar urusan duniawi, melainkan juga menentukan arah kehidupan seseorang. Demikian pesan religius yang disampaikan oleh Gus Muhammad Rosyid Masyhudi, pengasuh Pondok Pesantren Bahrurrohman Al-Hidayah 3 Cikawung, Indramayu.Selasa Kliwon, (26/8/2025).

baca juga

Presiden Prabowo Subianto Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Rakyat: Anda Sedang Memutus Rantai Kemiskinan

Menurut beliau, bersahabat dengan orang-orang shalih dapat menanamkan kecintaan terhadap kebaikan sekaligus mendorong seseorang untuk mengamalkannya. Sebaliknya, bersahabat dengan orang-orang jahat justru menumbuhkan kecenderungan pada keburukan.

baca juga

Rayakan Kemerdekaan, Masyarakat Dapat Fasilitas Cek Kesehatan Gratis

Mengutip sabda Rasulullah ﷺ: “Seseorang itu tergantung pada agama temannya, maka lihatlah siapa yang menjadi temanmu.” Dalam hadis lain, Nabi ﷺ memberikan perumpamaan, “Teman yang baik bagaikan penjual minyak wangi, sementara teman yang buruk bagaikan pandai besi. Penjual minyak wangi bisa memberi parfum, atau kita membeli darinya, atau sekadar mencium aroma harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa saja membakar pakaian, atau setidaknya menimbulkan bau tak sedap.”

baca juga

Presiden Prabowo Hadiri Panen Raya Nasional di Majalengka, Tegaskan Ketahanan Pangan sebagai Prioritas Utama

Gus Muhammad Rosyid Masyhudi menekankan pentingnya menjaga adab dalam bersahabat, terutama ketika bergaul dengan para ulama dan wali Allah. “Manfaat persahabatan dengan mereka hanya dapat dirasakan bila seseorang mampu menjaga adab, merendahkan diri, dan tidak merasa lebih tinggi dari mereka. Tujuannya bukan mencari penghormatan, melainkan memberikan pelayanan, penghormatan, dan kasih sayang,” ujarnya.

baca juga

Kapolri Berikan Tali Asih kepada Keluarga Komjen (Purn) Moehammad Jasin dan Veteran Seroja

Ia juga mengingatkan, salah satu kerugian terbesar adalah ketika seseorang berkumpul dengan wali Allah namun tidak mendapatkan penerimaan, yang hal itu tidak lain disebabkan oleh buruknya adab. Bahkan, Imam Abu al-Qasim al-Qusyairi menegaskan: “Barang siapa bersahabat dengan seorang syaikh lalu membantahnya dalam hati, maka ia telah merusak ikatan persahabatan dan wajib bertaubat.”

baca juga

PERCEPAT TRANSPARANSI PUBLIK, SEKRETARIS KABINET TEMUI MENTERI IMIPAS

Di akhir tausiyahnya, Gus Muhammad Rosyid Masyhudi berpesan agar umat Muslim selektif dalam memilih sahabat. Jika tidak mendapatkan lingkungan yang baik, maka uzlah (menyendiri) lebih utama daripada bergaul dengan orang-orang yang dapat merusak iman. Namun, bila bertemu dengan orang-orang alim, wara’, dan berakhlak mulia, maka duduk bersama mereka merupakan kesempatan berharga yang mendekatkan diri kepada Allah

Jakarta

“Penundaan pelimpahan berkas dan tersangka Juliet Kristianto Liu dapat menjadi awal yang baik bagi Tim Reformasi Polri untuk membenahi institusi Polri. Ini kasus nyata dan sedang terjadi di depan mata publik, jadi semestinya Tim bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera masuk membenahi Polri melalui kasus tersebut.” — Wilson Lalengke, Alumni Lemhannas RI.

Nasional

“Tanah adat tidak boleh dipermainkan oleh mafia tanah, pejabat, maupun pihak yang bersembunyi di balik dokumen administratif. Apa yang dilakukan Willem RN Buratehi Bewela adalah bentuk perlawanan terhadap praktik manipulasi tanah adat yang merugikan masyarakat Papua,” tegas Wilson Lalengke, alumni Lemhannas RI, menanggapi pencabutan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Adat Marga Bewela di Sorong.