Scroll untuk baca berita
Jawa BaratNasionalPolitik

Presiden Prabowo Hadiri Panen Raya Nasional di Majalengka, Tegaskan Ketahanan Pangan sebagai Prioritas Utama

449
×

Presiden Prabowo Hadiri Panen Raya Nasional di Majalengka, Tegaskan Ketahanan Pangan sebagai Prioritas Utama

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK||Majalengka,– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri kegiatan Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari panen raya serentak yang dilaksanakan di 14 provinsi dan 156 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Presiden Prabowo tiba di lokasi dan disambut hangat oleh masyarakat serta jajaran Menteri Kabinet Merah Putih yang telah hadir lebih dahulu. Dalam suasana yang penuh semangat, Presiden langsung turun ke sawah dan turut memanen padi menggunakan alat panen modern combine harvester.

Tak hanya itu, Presiden juga menyaksikan secara langsung proses transaksi pembelian gabah petani oleh Perum Bulog, yang menjadi wujud nyata dukungan pemerintah terhadap harga dan kesejahteraan petani.

Kegiatan dilanjutkan dengan dialog interaktif antara Presiden dan para petani. Dialog ini tidak hanya berlangsung di Majalengka, tetapi juga terhubung secara virtual dengan petani dari 13 provinsi lainnya yang turut melaksanakan panen raya secara serentak.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menjaga stabilitas nasional selama Ramadan dan Idulfitri, terutama dalam hal pengendalian harga bahan pokok.

Presiden juga menyoroti kinerja luar biasa sektor pertanian dalam menjaga dan meningkatkan produksi pangan nasional. “Setiap kali saya cari, beliau ada di sawah, ada di daerah, satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lusanya di Lampung. Inilah menteri-menteri kabinet kita, semuanya bekerja keras, semuanya turun ke lapangan,” ujar Presiden.

Di hadapan ribuan petani, Presiden Prabowo kembali menegaskan pentingnya peran petani dalam menjaga keberlangsungan bangsa dan negara. “Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun, tanpa pangan tidak ada NKRI,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam laporannya mengungkapkan bahwa keberhasilan panen tahun ini adalah hasil dari kebijakan pro-petani yang diterapkan Presiden Prabowo. Ia juga menyampaikan bahwa serapan beras oleh Bulog meningkat tajam, dengan stok nasional mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan menembus 3 juta ton di akhir bulan—angka tertinggi dalam dua dekade terakhir.

“Ini betul-betul cerah bagi petani, secerah kebijakan Bapak selama 169 hari. Ini luar biasa bagi petani Indonesia,” kata Amran.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

(BPMI Setpres)

Jawa Tengah

Proyek pembangunan jalan masuk selatan UIN Salatiga kembali menjadi sorotan setelah tim investigasi menemukan dugaan penyimpangan di lapangan. Mulai dari papan proyek yang tidak dipasang, pekerjaan saluran air yang tidak sesuai standar, hingga dugaan penggunaan solar subsidi untuk alat berat. Minimnya transparansi pihak kontraktor kian menguatkan desakan agar KPK dan instansi terkait segera melakukan audit terhadap proyek bernilai miliaran rupiah ini.”

DPRD KAB PANGANDARAN

Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pangandaran pada 1 Oktober 2025 menjadi momentum penting dalam pembahasan Perubahan APBD 2025 serta penguatan regulasi daerah melalui empat Raperda inisiatif. Ketua DPRD Asep Noordin menegaskan komitmen lembaga legislatif untuk menuntaskan seluruh agenda pembahasan demi mendukung kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Pangandaran.”

Headline

“Makna-makna ini bukan sekadar susunan kata, melainkan paramasabda — doa dan penghormatan kepada kehidupan itu sendiri. Doa yang berlaku untuk diri, siapa pun, apa pun, dan di mana pun kita berada,” ujar Sriono dari Paseban Srimulih, menegaskan bahwa ajaran Swasti Luhur Ing Pribadi merupakan panggilan untuk menumbuhkan kesejahteraan dan kemuliaan dalam diri serta menjaga harmoni dengan sesama dan alam semesta.