NEWS BIDIK,Jepara — Pembangunan proyek revitalisasi SMP Tahfidz Annur Tahunan, Kabupaten Jepara, menuai sorotan. Program yang dibiayai APBN dari pajak rakyat ini diharapkan menghasilkan bangunan sekolah yang layak dan berkualitas. Namun di lapangan, hasil pekerjaan justru diduga jauh dari spesifikasi yang telah ditentukan.
Saat dikonfirmasi, pihak panitia dan perencana proyek menyatakan bahwa seluruh pengerjaan sudah sesuai standar. “Semua pekerjaan sudah mengikuti ketentuan,” ujar perwakilan panitia ketika ditemui, Senin (12/25). Namun, temuan tim lembaga dan media di lokasi justru menunjukkan kondisi berbeda. Beberapa bagian bangunan, mulai dari pengecoran hingga konstruksi atap, dinilai belum memenuhi standar teknis. Bahkan, unsur penting seperti manhole atap diketahui tidak tersedia, sehingga berpotensi mengganggu fungsi dan keamanan bangunan.
Perwakilan Panitia P2SP (Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan) menegaskan bahwa pengerjaan proyek melibatkan tenaga lokal maupun pekerja dari luar desa. “Kami optimistis seluruh pekerjaan dapat rampung sebelum 29 Desember,” ujarnya. Senen, (8/12/2025).
Namun, keraguan muncul dari tim lembaga Aliansi Agung. Mereka menilai progres pekerjaan sangat lambat dan tak menutup kemungkinan proyek tidak selesai tepat waktu. “Melihat kondisi sekarang, mendekati batas akhir tapi banyak bagian belum jadi, kami pesimis bisa selesai sesuai target,” ungkap salah satu anggota tim.
Diduga Menyimpang dari Spesifikasi, Proyek Revitalisasi SD Negeri 2 Geneng Jepara Tuai Sorotan.
Sorotan lain tertuju pada minimnya pengawasan di lokasi. Pengawas proyek yang seharusnya bertugas memastikan kualitas dan progres pembangunan justru jarang terlihat di lapangan. Padahal, keberadaan pengawas sangat krusial untuk mencegah kesalahan teknis dan penyimpangan spesifikasi.
Dengan berbagai temuan ini, publik berharap instansi terkait segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh. Pembangunan sekolah bukan sekadar menggugurkan kewajiban, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan generasi bangsa. Kualitas tidak boleh dikompromikan.





















