NEWS BIDIK, PANGANDARAN – Goa bukan hanya sebatas ruang kosong di perut bumi, melainkan menyimpan sejarah panjang, nilai religi, hingga misteri yang tetap hidup di tengah masyarakat. Ilmu yang mempelajari penelusuran goa dikenal dengan istilah speleologi. Dalam kajiannya, goa dibedakan menjadi dua sifat: aktif dan pasif.
Goa aktif ditandai dengan adanya kehidupan di dalamnya, baik berupa aliran air yang terus mengalir sejak terbentuknya goa, maupun ekosistem seperti ikan dan hewan kecil lainnya. Salah satu contohnya adalah Goa Cirengganis di Pangandaran. Aliran air di dalam goa ini diyakini tidak pernah berhenti dan dipercaya mengandung zat baik bagi tubuh. Konon, menurut cerita rakyat, siapa pun yang mandi di aliran sungai Goa Cirengganis akan senantiasa awet muda.
baca juga
Persahabatan Menentukan Jalan Hidup: Pesan Religius dari Gus Muhammad Rosyid Masyhudi
Sebaliknya, goa pasif tidak memiliki kehidupan, tidak ada aliran air, bahkan tidak ditemukan ikan atau ekosistem di dalamnya.
Om Diki Longdong atau yang akrab disebut Abah Diki, salah satu tokoh setempat, menceritakan bahwa Goa Cirengganis kerap didatangi peziarah terutama pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Ia menuturkan, ada kepercayaan bahwa penjaga jagat laut turut hadir dan mandi di aliran goa tersebut.
Dalam ekspedisi religi tim newsbidik.com menuju Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran pada Sabtu malam, (13/9/2025), terungkap bahwa kawasan ini bukan hanya menyimpan keindahan alam, tetapi juga kisah mistis bersejarah. Selain Goa Cirengganis, terdapat Goa Parat atau Goa Keramat, serta petilasan makam Syekh Ahmad dan Syekh Mohammad yang sering menjadi tujuan peziarah.
Alam di sekitar TWA Pangandaran masih terjaga keasriannya. Hutan yang berdiri kokoh diyakini telah ada sejak awal mula terbentuknya semesta dan hingga kini tetap lestari tanpa tersentuh aktivitas penebangan. Airnya pun jernih dan alami.
baca juga
Pesona Citumang Pangandaran Tawarkan Body Rafting Murah dan Seru
Seorang saksi mata bahkan pernah mengisahkan pengalamannya menjumpai sosok Gusti Kanjeng Ratu Kidul saat patroli di pantai sekitar lokasi karang pandan.menuju ke cirengganis, Sosok tersebut digambarkan mengenakan kebaya hijau botol, bermahkota, dan Menurut cerita leluhur,beliau suka menggunakan kendaraan khusus
baca juga
Gilang Permana Putra, Anak Panah Jogja yang Terus Melesat: Dari Sunah Rasul hingga Podium Prestasi
Goa Cirengganis dengan segala sejarah, religi, dan misterinya kini menjadi salah satu destinasi spiritual sekaligus wisata alam yang tak pernah kehilangan daya tarik. Bagi sebagian orang, tempat ini bukan sekadar tujuan wisata, melainkan ruang perenungan tentang keterhubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta.






















