Scroll untuk baca berita
AcehDaerah

Sinergi Media dan Pemerintah Desa: Coffee Morning Teguhkan Komitmen Transparansi di Darul Makmur

323
×

Sinergi Media dan Pemerintah Desa: Coffee Morning Teguhkan Komitmen Transparansi di Darul Makmur

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK.//Darul Makmur, Nagan Raya – Dalam upaya memperkuat sinergitas antara pemerintah desa dan media, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMGP4) Kabupaten Nagan Raya menggelar agenda coffee morning bersama para awak media, camat, kepala desa, serta pemateri, Kamis (24/4/2025).

Acara berlangsung di sebuah rumah makan di Desa Kuta Trieng, Kecamatan Darul Makmur, dimulai pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB. Hadir dalam kegiatan ini PLT Kadis DPMGP4 Nagan Raya, Siddiqi, S.H., staf ahli, Camat Darul Makmur Nasruddin, serta Ketua Forum Keuchik Darul Makmur, Yusni YS.

Kegiatan ini digelar usai pelaksanaan Bimbingan Teknis Program Ketahanan Pangan dan Penyusunan Indeks Gampong. Dalam suasana santai usai makan siang, Camat Nasruddin yang akrab disapa “Bg Nas” mengajak seluruh peserta untuk memperkuat sinergi dalam pembangunan desa.

“Perlu adanya kolaborasi antara media dan pemerintah desa agar setiap kekurangan bisa saling diisi. Komitmen bersama ini menjadi modal penting dalam membangun daerah ke depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Camat Nasruddin juga menyampaikan harapan agar awak media dapat turut serta menciptakan kegiatan positif yang berkelanjutan, khususnya di wilayah Darul Makmur.

Senada dengan hal tersebut, para kepala desa menyatakan komitmennya untuk menjalin kerja sama dengan media dalam memperkuat literasi, dedikasi, dan transparansi jalannya roda pemerintahan di tingkat desa.

“Kami berharap informasi publik dapat tersebar luas dengan dukungan media, sebagai wujud keterbukaan dan edukasi kepada masyarakat,” ujar Ketua Forum Keuchik, Yusni YS.

Dari pertemuan ini, tercetus kesepakatan bahwa para awak media akan mendukung penuh program-program desa dalam bentuk publikasi dan penyebaran informasi. Harapannya, kerja sama ini dapat memberikan manfaat konkret bagi pembangunan dan kemajuan di wilayah Nagan Raya, khususnya Kecamatan Darul Makmur.

Tinggalkan Balasan

Aceh

“Diduga kuat pengusaha pemborong besi tua di PKS PT Sofindo Seunagan menggunakan tabung Elpiji 3 kg bersubsidi untuk kegiatan pemotongan besi tua. Penggunaan yang dilakukan hampir setiap malam dan telah berlangsung hampir sepekan ini dinilai menyalahi aturan perundang-undangan. Masyarakat mendesak APH segera mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan LPG subsidi yang semestinya diperuntukkan bagi warga kurang mampu, bukan untuk kepentingan bisnis pengusaha.”

Aceh

Bantuan kemanusiaan tahap kedua dari Pemerintah Pusat kembali tiba di Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya. Ratusan paket logistik seperti beras, minyak goreng, mie instan, dan kebutuhan pokok lainnya langsung didistribusikan ke desa-desa terdampak banjir di Aceh Barat dan Nagan Raya. ‘Kami prioritaskan wilayah yang masih terisolir dan sangat membutuhkan pasokan logistik,’ ujar Babinsa Pos Danramil Kuala Pesisir, Nanang Rusdianto. Pemerintah memastikan suplai bantuan akan terus dikirim hingga kondisi darurat mereda.”

Aceh

Petani menjadi tersangka, sementara perusahaan perkebunan diduga kebal hukum. Manipulasi HGU yang melibatkan oknum BPN/ATR harus diusut tuntas demi keadilan masyarakat Padang Panyang.”

“Sudah puluhan tahun perusahaan berkuasa, tetapi hak rakyat tak pernah benar-benar merdeka. Presiden Prabowo diharapkan turun tangan menegakkan keadilan agraria di Nagan Raya.”

“Program plasma 20 persen hanya tinggal formalitas. Sampai hari ini tidak satu pun petani menikmati hasilnya.”

“Kami meminta APH tidak menutup mata. Mafia tanah harus dihentikan, bukan rakyat yang dijadikan tumb

Aceh

Diduga proyek pembangunan TKN 15 Samatiga Aceh Barat tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Minimnya pengawasan dari pihak terkait serta sulitnya akses informasi ke publik semakin memperkuat dugaan adanya penyimpangan dalam proyek bernilai miliaran rupiah ini. Aparat Penegak Hukum (APH) diminta turun tangan mengusut tuntas agar pembangunan fasilitas pendidikan tidak dikorbankan demi kepentingan tertentu.”