NEWS BIDIK, GROBOGAN – Sebuah karya antologi berjudul Pesona Budaya Grobogan: Tokoh, Asal-usul, Tradisi, Kuliner, dan Pariwisata resmi lahir dari tangan puluhan penulis lokal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
baca juga
Kepala Desa Cangkring Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Enam Tahun, Kerugian Capai Hampir Rp400 Juta
Buku ini merupakan hasil bimbingan teknis (bimtek) penulisan yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Dinarpusda) Grobogan pada Juni 2025 lalu. Sebanyak 53 penulis lokal berkontribusi dalam buku tersebut.
baca juga
Kepala Dinarpusda Grobogan, Supriyanto, menyampaikan bahwa buku ini memuat berbagai sisi budaya lokal yang berharga, mulai dari tokoh-tokoh inspiratif, asal-usul nama desa, adat istiadat, kuliner khas, hingga destinasi wisata unggulan Grobogan.
“Harapan kami, buku ini tidak hanya menjadi koleksi tambahan di Dinarpusda, tapi juga menjadi sarana pengabadian budaya dan sejarah Grobogan,” ungkap Supriyanto, Sabtu (16/8/2025).
Badiatul Muchlisin Asti, penulis sekaligus pembimbing dalam proses penulisan, menjelaskan bahwa penyusunan buku ini melalui proses panjang. Bahkan beberapa peserta harus melakukan revisi berkali-kali demi menyesuaikan isi dengan tema yang ditentukan.
“Ada yang sampai mengganti topik agar sesuai tema. Tapi mereka tetap semangat, hingga akhirnya target bisa tercapai,” ujar Asti,
baca juga
Kantor Desa Tlogotirto Grobogan Mirip Istana Negara, Jadi Destinasi Warga Nongkrong dan Berfoto
Menurut Asti, buku Pesona Budaya Grobogan ini menjadi pelengkap karya sebelumnya, Grobogan Untold Story, yang telah ia terbitkan pada akhir Juni 2025. Namun berbeda dengan karya tunggalnya itu, buku ini justru memuat beragam sudut pandang karena ditulis oleh banyak penulis.
“Kalau Grobogan Untold Story adalah karya saya pribadi, sedangkan buku ini memperkaya khazanah literasi Grobogan karena menghadirkan berbagai perspektif dari penulis lokal,” tambahnya.
Asti berharap, kehadiran buku ini mampu mendorong semangat menulis di kalangan masyarakat Grobogan serta menjadi medium penting dalam menjaga identitas budaya lokal.
“Budaya lokal adalah identitas kita. Semakin banyak yang menulis, semakin terjaga pula warisan budaya ini,” pungkasnya.
baca juga
Kantor Desa Tlogotirto Grobogan Mirip Istana Negara, Jadi Destinasi Warga Nongkrong dan Berfoto