Scroll untuk baca berita
BOGORNasional

Dari Hambalang, Presiden Prabowo Pimpin Rapat Penanganan Karhutla: Apresiasi Kinerja dan Tegaskan Penegakan Hukum

709
×

Dari Hambalang, Presiden Prabowo Pimpin Rapat Penanganan Karhutla: Apresiasi Kinerja dan Tegaskan Penegakan Hukum

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK, BOGOR — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih melalui konferensi video dari kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada akhir pekan. Rapat ini difokuskan untuk memantau perkembangan penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah ancaman cuaca panas ekstrem. Senen, (4/8/2025).

Baca Juga 

Presiden Prabowo Terima Kunjungan Jenderal AS di Istana, Bahas Penguatan Kerja Sama Pertahanan

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memberikan apresiasi kepada kementerian terkait serta tim di lapangan atas upaya mitigasi yang telah dijalankan sejauh ini.

“Presiden memberikan apresiasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan kementerian lainnya, serta tim penanggulangan karhutla atas kerja keras mereka dalam upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan di seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Seskab Teddy.

Dalam rapat tersebut, Presiden juga menyoroti adanya penurunan signifikan luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan dalam dua tahun terakhir.

 

Menurut data yang disampaikan, sepanjang tahun 2024 tercatat penurunan luas karhutla sebesar 33,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau sekitar 376.805 hektare. Sementara itu, hingga Agustus 2025, luas area kebakaran semakin menurun menjadi 8.955 hektare.

Baca Juga 

Pemerintah Mulai Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah, Sasar 53,8 Juta Siswa

Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga konsistensi dalam penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan. Ia mengingatkan agar seluruh elemen, baik di pusat maupun daerah, tetap siaga menghadapi potensi kebakaran yang masih bisa terjadi selama musim kemarau.

 

“Penegakan hukum terhadap pelaku pembakar hutan dan lahan harus terus diperkuat. Presiden mengingatkan Tim Karhutla di semua level untuk tetap waspada, mengingat musim kemarau diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Agustus 2025,” jelas Seskab Teddy.

 

Rapat terbatas ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat koordinasi nasional menghadapi risiko kebakaran hutan dan lahan, yang semakin meningkat akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrem. (BPMI Setpres)

Aceh

Petani menjadi tersangka, sementara perusahaan perkebunan diduga kebal hukum. Manipulasi HGU yang melibatkan oknum BPN/ATR harus diusut tuntas demi keadilan masyarakat Padang Panyang.”

“Sudah puluhan tahun perusahaan berkuasa, tetapi hak rakyat tak pernah benar-benar merdeka. Presiden Prabowo diharapkan turun tangan menegakkan keadilan agraria di Nagan Raya.”

“Program plasma 20 persen hanya tinggal formalitas. Sampai hari ini tidak satu pun petani menikmati hasilnya.”

“Kami meminta APH tidak menutup mata. Mafia tanah harus dihentikan, bukan rakyat yang dijadikan tumb

Jawa Tengah

Proyek pembangunan jalan masuk selatan UIN Salatiga kembali menjadi sorotan setelah tim investigasi menemukan dugaan penyimpangan di lapangan. Mulai dari papan proyek yang tidak dipasang, pekerjaan saluran air yang tidak sesuai standar, hingga dugaan penggunaan solar subsidi untuk alat berat. Minimnya transparansi pihak kontraktor kian menguatkan desakan agar KPK dan instansi terkait segera melakukan audit terhadap proyek bernilai miliaran rupiah ini.”

Headline

“Makna-makna ini bukan sekadar susunan kata, melainkan paramasabda — doa dan penghormatan kepada kehidupan itu sendiri. Doa yang berlaku untuk diri, siapa pun, apa pun, dan di mana pun kita berada,” ujar Sriono dari Paseban Srimulih, menegaskan bahwa ajaran Swasti Luhur Ing Pribadi merupakan panggilan untuk menumbuhkan kesejahteraan dan kemuliaan dalam diri serta menjaga harmoni dengan sesama dan alam semesta.

Jakarta

“Penundaan pelimpahan berkas dan tersangka Juliet Kristianto Liu dapat menjadi awal yang baik bagi Tim Reformasi Polri untuk membenahi institusi Polri. Ini kasus nyata dan sedang terjadi di depan mata publik, jadi semestinya Tim bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera masuk membenahi Polri melalui kasus tersebut.” — Wilson Lalengke, Alumni Lemhannas RI.