Scroll untuk baca berita
AcehNEWS-BIDIK NAGANRAYA

Ketua Pemuda Diduga Gelapkan Dana Sumbangan Peziarah Makam di Desa Serbaguna

456
×

Ketua Pemuda Diduga Gelapkan Dana Sumbangan Peziarah Makam di Desa Serbaguna

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK || Nagan Raya, Aceh – Aksi tak terpuji terjadi di kompleks pemakaman Desa Serbaguna, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya. Pada Minggu, 6 April 2025, dana sumbangan dari para peziarah yang ditempatkan di kotak amal dekat pintu gerbang makam, diduga diambil oleh Ketua Pemuda desa bersama seorang rekannya.

Insiden itu berlangsung saat masyarakat sedang melantunkan zikir di sekitar makam. Kedua pemuda tersebut mendekati kotak amal, lalu mengambil hampir seluruh uang di dalamnya. Hanya tersisa sekitar Rp20.000 sebelum mereka meninggalkan lokasi.

Aksi tersebut secara tidak sengaja disaksikan oleh beberapa warga, yang kemudian melaporkannya kepada penjaga makam.

Saat dikonfirmasi tim liputan melalui pesan WhatsApp, salah satu rekan Ketua Pemuda berinisial BF membenarkan bahwa uang sumbangan itu memang diambil untuk keperluan kegiatan pemuda.

“Benar, uangnya dipakai untuk acara lomba tarik tambang dan hiburan musik keyboard. Itu juga digunakan bersama oleh pemuda,” ujarnya.

Namun, pengakuan tersebut tidak mampu meredam kekecewaan warga, terutama penjaga makam. Ia mengungkapkan bahwa selama lebih dari enam tahun, ia merawat dan membersihkan makam secara sukarela tanpa bantuan dari pihak desa.

“Saya membersihkan makam ini pakai uang pribadi. Tidak pernah saya minta bantuan desa karena saya ikhlas. Tapi kejadian ini sangat mengecewakan, apalagi ini bukan yang pertama. Tahun lalu juga pernah terjadi, bahkan nilainya mencapai Rp5 juta. Saat itu saya diam, tapi kali ini sudah keterlaluan,” ujarnya penuh haru.

Warga menyesalkan tindakan Ketua Pemuda, apalagi diketahui bahwa setiap tahun Dana Desa mengalokasikan anggaran khusus untuk kegiatan kepemudaan. Tindakan ini dinilai mencoreng nama baik lembaga kepemudaan dan menggerus kepercayaan masyarakat.

Masyarakat mendesak aparat penegak hukum (APH) agar turun tangan dan mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan dana sumbangan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Aceh

Penggeledahan Kantor Pertanahan Nagan Raya oleh tim penyidik Kejaksaan Negeri Nagan Raya mengungkap dugaan manipulasi penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) di atas lahan eks HGU PT Usaha Semesta Jaya seluas 1.418,5 hektare. Lahan yang seharusnya kembali menjadi tanah negara itu justru diterbitkan atas nama keluarga pemilik perusahaan dan oknum petugas ukur dengan dasar SPORADIK yang diduga tidak sah. Penyidik menyita sejumlah dokumen penting, termasuk buku tanah dan warkah, untuk memperkuat dugaan penyalahgunaan kewenangan dan tindak pidana korupsi.”

Aceh

“Diduga kuat pengusaha pemborong besi tua di PKS PT Sofindo Seunagan menggunakan tabung Elpiji 3 kg bersubsidi untuk kegiatan pemotongan besi tua. Penggunaan yang dilakukan hampir setiap malam dan telah berlangsung hampir sepekan ini dinilai menyalahi aturan perundang-undangan. Masyarakat mendesak APH segera mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan LPG subsidi yang semestinya diperuntukkan bagi warga kurang mampu, bukan untuk kepentingan bisnis pengusaha.”

Aceh

Bantuan kemanusiaan tahap kedua dari Pemerintah Pusat kembali tiba di Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya. Ratusan paket logistik seperti beras, minyak goreng, mie instan, dan kebutuhan pokok lainnya langsung didistribusikan ke desa-desa terdampak banjir di Aceh Barat dan Nagan Raya. ‘Kami prioritaskan wilayah yang masih terisolir dan sangat membutuhkan pasokan logistik,’ ujar Babinsa Pos Danramil Kuala Pesisir, Nanang Rusdianto. Pemerintah memastikan suplai bantuan akan terus dikirim hingga kondisi darurat mereda.”

Aceh

Petani menjadi tersangka, sementara perusahaan perkebunan diduga kebal hukum. Manipulasi HGU yang melibatkan oknum BPN/ATR harus diusut tuntas demi keadilan masyarakat Padang Panyang.”

“Sudah puluhan tahun perusahaan berkuasa, tetapi hak rakyat tak pernah benar-benar merdeka. Presiden Prabowo diharapkan turun tangan menegakkan keadilan agraria di Nagan Raya.”

“Program plasma 20 persen hanya tinggal formalitas. Sampai hari ini tidak satu pun petani menikmati hasilnya.”

“Kami meminta APH tidak menutup mata. Mafia tanah harus dihentikan, bukan rakyat yang dijadikan tumb