NEWS BIDIK, Brebes — Kabupaten Brebes kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Aktivis senior Oping Maryono, yang selama puluhan tahun dikenal sebagai pengawas kebijakan publik dan penggerak suara rakyat kecil, wafat pada Sabtu (29/11/2025) pukul 15.00 WIB di kediamannya.
Bagi masyarakat Brebes, Oping bukan sekadar aktivis. Ia adalah simbol perlawanan terhadap ketidakadilan—sosok yang konsisten berdiri di garda depan untuk membela mereka yang tersisihkan. Mulai dari isu tambang ilegal di Brebes Selatan, sengketa lahan petani, pencemaran lingkungan oleh industri, hingga pendampingan buruh, perempuan, dan anak korban kekerasan, nama Oping selalu hadir sebagai advokat tanpa pamrih.
“Mas Oping itu alarm kebenaran. Jika ada kebijakan yang janggal atau menguntungkan kelompok tertentu, dia pasti yang paling dulu bersuara,” ujar aktivis perempuan April Aryanti, yang kerap mendampingi almarhum dalam berbagai advokasi.
Kepergian Oping mengguncang publik. Di media sosial, tagar #TerimaKasihOping dan #SelamatJalanPejuang sempat menjadi trending di wilayah Jawa Tengah. Ribuan warga dari Brebes, Tegal, hingga Slawi datang melayat sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Dalam pernyataan resminya, Pimpinan, Dewan Redaksi, serta seluruh jurnalis Media Berita RI News Portal menyampaikan duka cita mendalam. Mereka mengenang Oping sebagai sahabat dan sumber inspirasi yang selama ini mendorong media tetap tegak membela kebenaran.
Sebagai bagian dari umat Islam, pihak redaksi turut memanjatkan doa:
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga Allah SWT mengampuni segala khilaf almarhum, menerima amal perjuangannya sebagai jihad fi sabilillah, meluaskan kuburnya, menerangi dengan cahaya-Nya, dan menempatkannya di surga tertinggi bersama para syuhada dan orang-orang saleh.”
Ucapan belasungkawa juga datang dari Pimpinan Redaksi Republik Indonesia News. Dalam pesannya, ia menuturkan kehilangan besar atas wafatnya Oping.
“Mas Oping selalu mengingatkan kami bahwa keberanian menulis harus selaras dengan keberanian memperjuangkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Semoga beliau husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kemudahan rezeki.”
Kepergian Oping meninggalkan duka sekaligus warisan perjuangan. Suara kritisnya mungkin telah berhenti, namun nilai-nilai yang ia perjuangkan akan terus hidup melalui ribuan orang yang pernah dibelanya.
Selamat jalan, Mas Oping. Semoga perjuanganmu menjadi amal jariyah yang tak terputus.
Wallahu a’lam bish-shawab.





















