NEWS BIDIK, YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan pentingnya memasukkan aspek budaya dan sosial dalam setiap langkah pengurangan risiko bencana. Menurutnya, ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana tidak bisa dilepaskan dari kearifan lokal yang menjadi kekuatan bangsa.
baca juga
Yogyakarta Bidik Juara Umum PORDA DIY 2025, Dua Srikandi Sumbang Emas
Penegasan tersebut disampaikan Sri Sultan saat menerima audiensi jajaran pengurus Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (9/9).
baca juga
Sri Sultan Minta Sekolah dan Kampus di DIY Bijak Sikapi Unjuk Rasa
Ketua Umum IABI, Prof. Ir. Harkunti Pertiwi Rahayu, Ph.D., menjelaskan bahwa kedatangan pihaknya bertujuan untuk menyampaikan rencana penyelenggaraan peringatan 20 tahun Gempa Yogyakarta. Acara tersebut akan digelar pada 24–26 Mei 2026, bersamaan dengan pertemuan ilmiah tahunan IABI yang rencananya diikuti lebih dari 600 anggota.
“Kami datang untuk kulonuwun karena akan menyelenggarakan peringatan 20 tahun Gempa Jogja, sekaligus melaksanakan agenda rutin kami berupa pertemuan ilmiah tahunan,” kata Harkunti.
Lebih lanjut, Harkunti menuturkan bahwa Sri Sultan memberikan masukan agar IABI lebih mendalami peran budaya dalam strategi mitigasi bencana. Menurut Sri Sultan, budaya adalah kelebihan yang dimiliki Indonesia dalam membangun ketangguhan masyarakat.
baca juga
PSI Bantul Konsolidasi, Siap Tancap Gas Menuju Pemilu 2029
“IABI diharapkan terus menggali keilmuan mengenai hubungan budaya dengan mitigasi kebencanaan,” ujarnya menirukan pesan Sri Sultan.
baca juga
Presiden Prabowo Tegaskan Pasal 33 UUD 1945 Jadi Fondasi Pembangunan Ekonomi Nasional






















Respon (1)