Scroll untuk baca berita
DIYPOLRI

Angin Segar di Pasar Beringharjo Polresta yogayakarta Kembalikan Minyak Goreng Merkita

312
×

Angin Segar di Pasar Beringharjo Polresta yogayakarta Kembalikan Minyak Goreng Merkita

Sebarkan artikel ini

News Bidik||Yogyakarta – Sebuah kabar menggembirakan menyelimuti Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Polresta yogyakarta menunjukkan profesionalisme dan komitmennya dalam menegak.kan keadilan dengan mengembalikan barang bukti minyak goreng merek Merkita yang sebelumnya sempat disita. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa perlindungan konsumen adalah prioritas utama bagi aparat kepolisian. Senin, 24 Maret 2025.

Peristiwa ini bermula dari operasi yang dilakukan di pusat perdagangan tradisional Yogyakarta. Kecurigaan terhadap potensi praktik kecurangan dalam takaran minyak goreng merek Merkita (yang kemudian diketahui terdapat kekeliruan penyebutan merek) mendorong pihak kepolisian untuk bertindak cepat. Namun, di balik respons sigap tersebut, Polresta yogyakarta melakukan investigasi secara cermat dan transparan.

Kanit Tipikor IPDA Hendradinata, S.H., memimpin langsung proses pengembalian barang bukti. Tindakan ini bukan sekadar formalitas, melainkan simbol keseriusan unit Tipikor dalam menangani potensi tindak pidana ekonomi, sekaligus wujud pertanggungjawaban dan profesionalisme kepolisian.

“Hasil pemeriksaan mendalam mengungkap fakta yang melegakan, yaitu tidak ditemukan adanya pelanggaran terkait merek Merkita,” ujar IPDA Hendradinata. Temuan ini membuktikan bahwa meskipun respons awal didorong oleh kewaspadaan, langkah selanjutnya didasarkan pada data dan fakta yang akurat. Polrestabes Jogja menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bertindak cepat, tetapi juga tepat dan adil.

Kasus ini menjadi cermin bagaimana aparat kepolisian menjalankan tugasnya dalam melindungi masyarakat. Dugaan awal ditanggapi dengan serius, namun proses investigasi yang obyektif menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan. Pengembalian minyak goreng Merkita bukan berarti mengabaikan pengawasan, melainkan menunjukkan keberhasilan polisi dalam memilah informasi dan bertindak proporsional.

Kejadian ini mengirimkan pesan kuat kepada pelaku usaha dan masyarakat luas. Polrestabes Jogja, melalui Kanit Tipikor IPDA Hendradinata, S.H., menegaskan bahwa praktik kecurangan tidak akan ditoleransi dan perlindungan konsumen adalah prioritas utama. Di sisi lain, kasus ini juga memberikan pelajaran berharga bahwa tuduhan tidak serta merta menjadi vonis, dan proses hukum yang transparan akan menghasilkan keadilan.

Dengan dikembalikannya minyak goreng Merkita, Bapak Supriyanto, sebagai menejer perusahaan tersebut diharapkan kepercayaan antara pedagang, konsumen, dan aparat penegak hukum akan semakin menguat. Kisah ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara penegak hukum dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan perdagangan yang sehat dan adil, di mana konsumen terlindungi dan pelaku usaha dapat menjalankan bisnisnya dengan tenang. Ini adalah kemenangan kecil namun signifikan bagi tegaknya keadilan dan perlindungan hak-hak konsumen di Yogyakarta.

“Bapak Supriyanto, Menejer atau tangan kanan Perusahaan minyak goreng merk Merkita, saat dihubungi Awak Media menyampaikan, apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Polresta Yogyakarta atas profesionalisme dan kerja sama yang sangat membantu. “Saya juga menegaskan komitmen untuk berhati-hati dan profesional dalam pengemasan produk Merkita, sesuai arahan dari Pak Kanit Tipikor, sebagai wujud itikad baik dalam menjalankan usaha kami,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Aceh

“Strategi Green Policing bukan hanya soal menindak pelaku tambang ilegal, tetapi menyelamatkan masa depan Aceh. Kami mengajak seluruh masyarakat menjadi bagian dari gerakan hijau ini — laporkan, tolak, dan hentikan aktivitas tambang liar demi lingkungan yang lestari,” tegas Kapolda Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah.

Jakarta

“Penundaan pelimpahan berkas dan tersangka Juliet Kristianto Liu dapat menjadi awal yang baik bagi Tim Reformasi Polri untuk membenahi institusi Polri. Ini kasus nyata dan sedang terjadi di depan mata publik, jadi semestinya Tim bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera masuk membenahi Polri melalui kasus tersebut.” — Wilson Lalengke, Alumni Lemhannas RI.

Nasional

Oleh: Veronica Zulkarnaen S.I.Kom
Amok 2025 membuka peluang reformasi jilid dua. Jika kesempatan ini diabaikan, bangsa ini akan terjebak dalam siklus represi dan amok yang berulang. Menempatkan Polri di bawah Kemendagri adalah langkah awal untuk membangun demokrasi yang lebih kokoh, stabilitas yang lebih adil, dan negara hukum yang sungguh-sungguh melindungi rakyatnya.”