Scroll untuk baca berita
NasionalSejarah

Sunda dalam Perspektif Geografi: Lebih dari Sekadar Suku, Sebuah Peradaban Tua yang Menyatu

158
×

Sunda dalam Perspektif Geografi: Lebih dari Sekadar Suku, Sebuah Peradaban Tua yang Menyatu

Sebarkan artikel ini
Minggu, (7/9/2025). Dok. Ilustrator newsbidik.com/Browibowo

NEWS BIDIK –SEJARAH.Istilah Paparan Sunda mungkin masih melekat dalam ingatan banyak orang dari pelajaran geografi di sekolah. Istilah ini merujuk pada sebuah daratan purba yang pernah menyatukan wilayah luas di Asia Tenggara, jauh sebelum kepulauan Indonesia terbentuk seperti sekarang.

Daratan besar itu mencakup Sumatera, Semenanjung Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Pulau Jawa, Kalimantan, hingga sebagian Filipina. Kawasan ini dikenal dengan nama Sundaland atau Great Sunda Islands (Kepulauan Sunda Besar). Namun, akibat aktivitas geologi masa lampau-seperti gempa bumi, letusan gunung, hingga naik-turunnya permukaan laut-daratan itu terpisah menjadi pulau-pulau seperti yang kita kenal sekarang.

Selain Sunda Besar, juga terdapat wilayah Sunda Kecil (Lesser Sunda Islands) yang meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan pada awal kemerdekaan, Indonesia pernah memiliki provinsi bernama Provinsi Sunda Kecil dengan ibu kota di Singaraja, Bali.

Hingga kini, dalam literatur dan peta internasional seperti Google Maps, istilah Greater Sunda Islands dan Lesser Sunda Islands masih dipakai untuk merujuk pada kawasan geografis tersebut.

Sunda Bukan Sekadar Suku

Bagi sebagian masyarakat Sunda, pengetahuan ini memperluas makna “Sunda”. Sunda bukan hanya nama etnis, melainkan juga filosofi tua yang meliputi wilayah luas sebagaimana peta masa lalu. Dalam pandangan itu, semua manusia adalah saudara dan bagian dari satu kesatuan besar.

Sejarah juga mencatat, Sunda tidak pernah dikenal sebagai kekuatan yang berambisi menyerang, menginvasi, atau menaklukkan suku lain. Karakter itu diwariskan hingga kini, ketika Jawa Barat—sebagai pusat utama masyarakat Sunda—menjadi rumah bagi berbagai etnis dari seluruh Nusantara.

Dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Jawa Barat kini berdiri sebagai provinsi yang terbuka. Ia bukan hanya tanah kelahiran orang Sunda, melainkan juga tempat ribuan orang dari berbagai suku datang untuk bersekolah, menuntut ilmu, bekerja, dan mencari kehidupan.

Minggu, (7/9/2025)

Tinggalkan Balasan

Nasional

Oleh: Veronica Zulkarnaen S.I.Kom
Amok 2025 membuka peluang reformasi jilid dua. Jika kesempatan ini diabaikan, bangsa ini akan terjebak dalam siklus represi dan amok yang berulang. Menempatkan Polri di bawah Kemendagri adalah langkah awal untuk membangun demokrasi yang lebih kokoh, stabilitas yang lebih adil, dan negara hukum yang sungguh-sungguh melindungi rakyatnya.”