Scroll untuk baca berita
DaerahJawa Tengah

Panen Raya Jagung di Semarang: Perhutani KPH, Kapolres, dan Forkopimda Bersinergi Dukung Ketahanan Pangan Nasional

312
×

Panen Raya Jagung di Semarang: Perhutani KPH, Kapolres, dan Forkopimda Bersinergi Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK,//SEMARANG – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus digaungkan di Kabupaten Semarang. Kali ini, sinergi antara Perum Perhutani KPH Semarang, Polres Semarang, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Semarang diwujudkan melalui kegiatan Panen Raya Jagung Kuartal II yang digelar di lahan perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Kelurahan Ngobo, Kecamatan Bergas, pada Senin (2/6/2025).

Acara panen raya ini dihadiri oleh Wakil Administratur/KS Perum Perhutani KPH Semarang, Julie Irahadi Sapta Putra, S.E., bersama jajaran, serta unsur Forkopimda lainnya seperti Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha, Wakil Bupati Dra. Hj. Nur Arifah, Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf. Guvta Alugoro Koedoes, Kajari Ismail Fahmi, Ketua PN Golom Silitonga, dan Ketua PA Muh Irfan Husaeni.

Dari unsur Perhutani turut hadir Asper/BKPH Tempuran Mujiono, para mantri, dan mandor. Sementara dari PTPN I Region 3 Kebun Ngobo, Dolog, para Kapolsek di wilayah hukum Polres Semarang, dan Kelompok Tani Hutan Pluwang juga ikut ambil bagian.

Dalam sambutannya, Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy menekankan bahwa Polri bukan hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan.

“Polri mendukung penuh upaya mewujudkan Indonesia yang berdaulat pangan. Panen raya ini adalah bukti nyata komitmen kami, di mana Polres Semarang menjadi pelopor penanaman jagung di wilayah ini,” ungkap Kapolres.

Kapolres juga mengapresiasi sinergi yang terjalin antara PT Perkebunan Nusantara IX dan Pemkab Semarang dalam mendukung program dari masa tanam hingga panen. Ia menambahkan bahwa Polri kini turut berperan aktif melalui rekrutmen Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Para bintara ini telah mengimplementasikan keahliannya, termasuk dalam pembuatan pupuk yang digunakan di lahan jagung ini,” tambahnya.

Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha dalam sambutannya juga memberikan apresiasi atas pendampingan dari Polres Semarang yang dinilai berhasil meningkatkan produksi jagung lokal.

“Hasil panen ini sangat membantu masyarakat, khususnya di wilayah Ngobo. Dari total luas lahan jagung sekitar 12.000 hektar, Kabupaten Semarang mampu menghasilkan 69.000 ton, jauh melebihi kebutuhan lokal sebesar 22.000 ton. Artinya kita mengalami surplus 44.000 ton,” jelasnya.

Sebagai kelanjutan program, Kapolres Semarang telah menyiapkan benih jagung unggulan Serasi 38 untuk disebarkan ke berbagai wilayah di Kabupaten Semarang.

Kegiatan panen ditandai dengan aksi simbolis para pimpinan Forkopimda, kelompok tani, dan tamu undangan. Dari total lahan 6 hektar yang ditanami, sekitar 5,5 hektar berhasil dipanen dengan produktivitas rata-rata 3,3 ton per hektar, menghasilkan lebih dari 18 ton jagung. Adapun bibit yang digunakan terdiri dari tiga varietas: Twin, Maxisi, dan Bhayangkara.

Wakil Administratur Perhutani KPH Semarang, Julie Irahadi Sapta Putra, S.E., menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif jajaran Polres Semarang dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Dengan semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor, Polres Semarang menunjukkan bahwa keamanan dan kesejahteraan bisa berjalan beriringan. Ini merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” tuturnya.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk implementasi program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yang menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas nasional.

Tinggalkan Balasan

Demak

Aktivitas perjudian togel darat kini kian marak di wilayah Mranggen, Kabupaten Demak. Warga menilai praktik ilegal tersebut dibiarkan begitu saja tanpa tindakan tegas dari aparat, bahkan diduga dibekingi oleh oknum tertentu. Mereka mendesak penegak hukum segera turun tangan sebelum marwah Demak sebagai Kota Wali tercoreng.”

Jawa Tengah

Proyek drainase senilai Rp11,7 miliar di Kawasan Dempel, Muktiharjo Kidul, Semarang menuai sorotan. Selain tidak memasang papan informasi proyek, pelaksana diduga memasang UDitch tanpa lantai kerja di atas genangan air. Praktik ini jelas bertentangan dengan standar teknis konstruksi dan berpotensi menurunkan kualitas bangunan. Dengan selisih anggaran mencapai Rp3,39 miliar dari pagu awal, publik berhak mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan proyek tersebut.”

Jawa Tengah

Dugaan pelanggaran prosedur kembali mencuat dalam proses tender proyek rehabilitasi Gedung Pimpinan DPRD Kabupaten Semarang. P3BJ menuding adanya kejanggalan setelah CV Bangun Serasi yang sebelumnya dinyatakan gugur dalam evaluasi tahap pertama justru ditetapkan sebagai pemenang tender ulang, meski Sertifikat Badan Usaha (SBU) perusahaan tersebut diketahui telah dicabut sejak 4 Juni 2024 berdasarkan data LPJK. Hingga kini, pihak Dinas PUPR Kabupaten Semarang belum memberikan klarifikasi atas tudingan tersebut.

Jawa Tengah

“Perlu kami tegaskan, sampai saat ini tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada perdamaian antara klien kami, dr. Astra, dengan saudara terduga pelaku, Mds. Tindakan yang dilakukan telah mencederai harkat, martabat, dan kehormatan profesi kedokteran yang seharusnya mendapat perlindungan dari segala bentuk kekerasan,” — dr. Hansen, S.Ked., S.H., M.H., Kuasa Hukum dr. Astra