Scroll untuk baca berita
JakartaNasionalPOLRI

Peran Kapolri dan Kolaborasi Stakeholder Kunci Sukses Mudik Lebaran 2025

349
×

Peran Kapolri dan Kolaborasi Stakeholder Kunci Sukses Mudik Lebaran 2025

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK.COM.//Jakarta .Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025 resmi ditutup dalam sebuah agenda di Ruang Mataram, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2025). Dalam kesempatan itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025 merupakan hasil dari sinergi berbagai pihak, termasuk intervensi langsung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Irjen Agus mengungkapkan, Kapolri tidak hanya memberikan arahan strategis dalam Operasi Ketupat 2025, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama masa mudik dan arus balik.

“Keberhasilan Operasi Ketupat adalah keberhasilan bersama,” ujar Irjen Agus.

Ia menambahkan, Kapolri menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan suasana mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Berkat petunjuk dan arahan Bapak Kapolri dalam Operasi Ketupat tentang perlunya kolaborasi, sinergisitas, dan komunikasi antar-stakeholder, kita dapat mewujudkan pengamanan yang maksimal,” jelasnya.

Irjen Agus juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan Operasi Ketupat 2025 adalah hasil kerja keras seluruh elemen yang terlibat, dari tingkat pusat hingga daerah. Dalam penutupan operasi pada 8 April 2025 lalu, ia sempat menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat.

“Saya selaku Kakorlantas Polri dengan hormat menyampaikan terima kasih dan rasa bangga atas dedikasi, semangat, kerja keras, kebersamaan, keikhlasan, serta soliditas kita semua,” tuturnya.

Keberhasilan Operasi Ketupat 2025 juga mendapat apresiasi dari Presiden RI Prabowo Subianto serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Irjen Agus menilai hal tersebut sebagai bukti nyata bahwa kerja sama lintas sektor dapat menghasilkan dampak positif secara nasional.

“Usaha tidak mengkhianati hasil. Kebersamaan kita dalam mengawal operasi ini telah mendapatkan apresiasi luar biasa dari Presiden, pimpinan kementerian/lembaga, Kapolri, legislatif, dan masyarakat,” kata Agus.

Tahun ini, Korlantas Polri juga mengusung pendekatan baru dalam edukasi keselamatan mudik dengan menghadirkan lagu berjudul Mudik Aman Keluarga Nyaman. Lagu tersebut disosialisasikan secara luas dan menjadi bagian dari strategi komunikasi publik Korlantas sesuai dengan tagline mudik 2025.

Momen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau arus mudik Lebaran 2025 (dok. Korlantas Polri)

Kapolri memberikan apresiasi khusus terhadap inisiatif tersebut saat kunjungan ke Pos Pengamanan Terpadu Gerbang Tol Pejagan, Jawa Tengah, pada Rabu (19/3). Ia berharap lagu tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi pengingat bagi pemudik untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dalam perjalanan.

Tinggalkan Balasan

Headline

“Makna-makna ini bukan sekadar susunan kata, melainkan paramasabda — doa dan penghormatan kepada kehidupan itu sendiri. Doa yang berlaku untuk diri, siapa pun, apa pun, dan di mana pun kita berada,” ujar Sriono dari Paseban Srimulih, menegaskan bahwa ajaran Swasti Luhur Ing Pribadi merupakan panggilan untuk menumbuhkan kesejahteraan dan kemuliaan dalam diri serta menjaga harmoni dengan sesama dan alam semesta.

Aceh

“Strategi Green Policing bukan hanya soal menindak pelaku tambang ilegal, tetapi menyelamatkan masa depan Aceh. Kami mengajak seluruh masyarakat menjadi bagian dari gerakan hijau ini — laporkan, tolak, dan hentikan aktivitas tambang liar demi lingkungan yang lestari,” tegas Kapolda Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah.

Jakarta

“Penundaan pelimpahan berkas dan tersangka Juliet Kristianto Liu dapat menjadi awal yang baik bagi Tim Reformasi Polri untuk membenahi institusi Polri. Ini kasus nyata dan sedang terjadi di depan mata publik, jadi semestinya Tim bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera masuk membenahi Polri melalui kasus tersebut.” — Wilson Lalengke, Alumni Lemhannas RI.

Nasional

“Tanah adat tidak boleh dipermainkan oleh mafia tanah, pejabat, maupun pihak yang bersembunyi di balik dokumen administratif. Apa yang dilakukan Willem RN Buratehi Bewela adalah bentuk perlawanan terhadap praktik manipulasi tanah adat yang merugikan masyarakat Papua,” tegas Wilson Lalengke, alumni Lemhannas RI, menanggapi pencabutan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Adat Marga Bewela di Sorong.