NEWS-BIDIK||Nagan Raya, — Desa Kuala Seumayam, yang terletak di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, hingga kini masih tergolong sebagai desa terpencil, tertinggal, dan terluar (3T). Desa ini berada di tapal batas antara Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dan dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam yang belum tergarap.
secara optimal.Minggu (6/4/2025).
Tokoh masyarakat sekaligus Kepala Desa Kuala Seumayam, M. Nasir, menyuarakan harapan besar kepada pemerintah pusat dan daerah agar memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan di wilayahnya. Salah satu yang diusulkannya adalah program transmigrasi nelayan ke desa tersebut, yang diyakini dapat menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan jumlah penduduk serta perbaikan infrastruktur dasar.
“Desa kami sangat tertinggal. Kami memohon agar program transmigrasi dapat diarahkan ke Kuala Seumayam. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perbaikan infrastruktur seperti akses jalan, kami yakin perekonomian masyarakat akan tumbuh,” ujar M. Nasir.
Ia menambahkan, meskipun Kuala Seumayam merupakan salah satu desa tertua di kawasan tersebut, namun hingga kini belum tersentuh oleh investasi maupun program pembangunan signifikan dari pemerintah. “Sudah puluhan tahun kami tertinggal. Harapan kami agar ada kajian serius terhadap potensi sumber daya alam di sini,” ungkapnya.
M. Nasir juga menyoroti keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang membentang di wilayah desanya, yang menjadi batas alam antara Nagan Raya dan Abdya. Menurutnya, kawasan ini sangat potensial untuk dibangun pelabuhan bagi nelayan serta Tempat Pemasaran Ikan (TPI) yang dapat mendongkrak sektor perikanan dan kelautan lokal.
“Kawasan ini sangat strategis. Pemandangan pantainya juga indah dan layak dijadikan destinasi wisata. Dengan adanya pembangunan akses jalan dan fasilitas pendukung lainnya, kami yakin desa ini bisa berkembang pesat,” lanjutnya.
Masyarakat Kuala Seumayam juga menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, termasuk mendukung para investor yang berminat menanamkan modal di wilayah tersebut. M. Nasir berharap pemerintah, baik dari pusat maupun daerah, tidak hanya menjadikan program pembangunan sebagai formalitas, tetapi benar-benar hadir untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin bangkit. Kami ingin ikut berinovasi untuk mewujudkan cita-cita pembangunan desa. UMKM dan ekonomi lokal harus menjadi prioritas demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.