Scroll untuk baca berita
https://newsbidik.com/wp-content/uploads/2025/07/IMG_20250705_125229.jpg
DaerahJawa BaratPOLRI

Polda Jabar Tangkap 36 Target Operasi Premanisme, 109 Pelaku Lain Diamankan dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025

80
×

Polda Jabar Tangkap 36 Target Operasi Premanisme, 109 Pelaku Lain Diamankan dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK,//BANDUNG – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mencatat pencapaian signifikan dalam pelaksanaan Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang digelar sejak 1 Mei hingga 10 Mei 2025. Operasi ini difokuskan untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat di berbagai wilayah Jawa Barat.

Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H. mengungkapkan bahwa dari 44 target operasi yang ditetapkan, sebanyak 36 berhasil ditangkap. Angka ini setara dengan 81,82 persen capaian target. Selain itu, aparat juga mengamankan 109 pelaku non-target, mencatat 98 korban, dan menangani 99 kasus premanisme di berbagai lokasi rawan seperti terminal, pasar tradisional, proyek pembangunan, hingga tempat hiburan malam dan wilayah sengketa tanah.

“Operasi ini melibatkan 935 personel, terdiri dari 185 anggota Polda dan 750 dari satuan wilayah jajaran,” jelas Irjen Rudi dalam keterangannya pada Jumat (9/5/2025).

Berbagai barang bukti berhasil disita selama operasi, di antaranya: 42 bilah senjata tajam, 1 airsoft gun, 15 sepeda motor, 4 mobil, 8 ponsel, 46 dokumen penting, serta uang tunai sebesar Rp1.320.500.

Irjen Rudi menegaskan bahwa Operasi Pekat merupakan wujud kehadiran negara dalam menjamin rasa aman bagi masyarakat. Ia menyatakan bahwa Polda Jabar tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga upaya preventif melalui kegiatan intelijen dan pembinaan masyarakat.

“Kami juga menyasar pelaku-pelaku yang beroperasi secara digital. Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam menekan segala bentuk premanisme, baik konvensional maupun modern,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rudi menyampaikan bahwa Polda Jabar akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan di titik-titik rawan serta membuka ruang komunikasi dengan masyarakat agar tidak ragu untuk melapor.

“Kami optimistis dapat menuntaskan operasi ini dengan hasil maksimal, demi menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif dan mendukung iklim investasi di Jawa Barat,” ujarnya.

Selama pelaksanaan operasi, Ditreskrimum Polda Jabar dan jajaran wilayah berhasil mengungkap sejumlah kasus pemerasan dan pungutan liar (pungli). Salah satunya adalah praktik pungli di Pasar Caringin, Kota Bandung, di mana sekelompok pelaku memaksa sopir kendaraan niaga membayar uang parkir ilegal. Selain itu, ditemukan pula kasus penjualan minuman secara paksa.

Di Ciamis, polisi menangkap sekelompok pelaku kekerasan terhadap orang dan barang di area Pasar Ramadan. Aksi ini sempat viral di media sosial karena brutalitas pelaku.

Sementara itu, dalam aksi unjuk rasa Hari Buruh (May Day) di Taman Dago, Kota Bandung, seorang mahasiswa diamankan karena membawa senjata tajam dan tongkat pemukul. Dalam insiden yang sama, tiga pelaku lainnya merusak mobil patroli milik Polsek Kiaracondong. Para pelaku kini telah ditahan di Mapolda Jabar.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., juga menambahkan bahwa aksi premanisme turut ditemukan di kawasan industri Subang, seperti di area Smartpolitan dan pabrik keramik. Di lokasi ini, sopir logistik dipaksa membayar pungutan keamanan fiktif.

Di Pasar Bogor, modus pemaksaan pembelian kue kepada pedagang oleh pelaku yang memiliki rekam jejak panjang dalam praktik pungli juga berhasil diungkap. Bahkan, polisi berhasil membongkar praktik pungutan parkir liar bersenjata tajam di sekitar Cafe Bajawa, Kota Bogor.

Tinggalkan Balasan