Scroll untuk baca berita
DaerahPeristiwa

Pesawat Peserta Pangandaran Air Show 2025 Mendarat Darurat, Diduga Alami Mati Mesin

397
×

Pesawat Peserta Pangandaran Air Show 2025 Mendarat Darurat, Diduga Alami Mati Mesin

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK.// Pangandaran
Jawa Barat – Sebuah pesawat kecil peserta Pangandaran Air Show 2025 melakukan pendaratan darurat di kawasan Kampung Turis, Pangandaran, pada Minggu (20/4/2025) pagi. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 08.46 WIB dan diduga disebabkan oleh kerusakan mesin.

Salah satu saksi mata, Dadang (55), warga yang tengah berolahraga di sekitar trotoar Kampung Turis, mengaku sempat merekam momen pesawat melakukan atraksi udara di kawasan pesisir. Ia menyadari adanya kejanggalan saat baling-baling pesawat tampak berhenti berputar.

“Saya awalnya hanya merekam atraksi biasa. Sekitar 30 detik merekam, saya lihat baling-balingnya berhenti. Tapi saya tidak sempat merekam detik-detik saat pesawatnya mendarat mendadak,” ujar Dadang.

Dadang menyebutkan bahwa pesawat terlihat mengalami gangguan mesin saat masih berada di udara. “Kalau dilihat dari video saya, sepertinya mesinnya mati di atas,” tambahnya.

Sementara itu, saksi lain bernama Yayan mengaku menyaksikan langsung detik-detik pesawat mendarat darurat di bibir pantai. “Pesawatnya tiba-tiba terbang rendah. Saya sempat kaget, kirain kenapa. Tapi saya enggak sempat rekam, enggak bawa HP, niatnya cuma jalan-jalan,” ucap Yayan.

Pesawat yang mengalami insiden tersebut diketahui berwarna putih dengan garis oranye dan biru, serta kode registrasi PK-S350. Sesaat setelah mendarat darurat, lokasi langsung diamankan oleh panitia dan petugas keamanan. Garis polisi pun segera dipasang untuk membatasi area, mengantisipasi gelombang air laut dan menghindari kerumunan warga.

Evakuasi pesawat dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, Basarnas, tenaga medis, serta pihak Susi Air. Proses penanganan dilakukan dengan pengamanan ketat demi keselamatan semua pihak.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Polres Pangandaran terkait insiden tersebut. Upaya konfirmasi kepada pihak Susi Air juga belum membuahkan jawaban.

Peristiwa ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah rangkaian acara Pangandaran Air Show 2025 yang menarik ribuan pengunjung. Aparat masih menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.

Tinggalkan Balasan

Jawa Tengah

Proyek pembangunan jalan masuk selatan UIN Salatiga kembali menjadi sorotan setelah tim investigasi menemukan dugaan penyimpangan di lapangan. Mulai dari papan proyek yang tidak dipasang, pekerjaan saluran air yang tidak sesuai standar, hingga dugaan penggunaan solar subsidi untuk alat berat. Minimnya transparansi pihak kontraktor kian menguatkan desakan agar KPK dan instansi terkait segera melakukan audit terhadap proyek bernilai miliaran rupiah ini.”

Aceh

Ketua Wilter LSM GMBI Aceh, Zulfikar Z, menyoroti dugaan pengabaian putusan Mahkamah Agung RI Nomor 690 PK/Pdt/2018 oleh PT Surya Panen Subur (SPS) yang beroperasi di Desa Pulou Kruet, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya. Dalam putusan tersebut, PT SPS dihukum untuk membayar ganti rugi materil sebesar Rp136,8 miliar dan melakukan pemulihan lingkungan lahan gambut terbakar seluas 1.200 hektare dengan nilai Rp302,1 miliar.
Zulfikar mendesak Pemkab Nagan Raya dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar tidak menutup mata terhadap pelaksanaan putusan ini, serta segera menempuh langkah hukum berupa eksekusi paksa atau penyitaan aset perusahaan bila PT SPS tidak patuh.
Ia juga menantang pihak perusahaan untuk membuka data pemulihan lingkungan ke publik agar transparansi terjaga dan tidak menimbulkan tanda tanya di masyarakat.

Jawa Tengah

Polemik antara warga Desa Damarjati dan pemerintah desa mencuat setelah Agos Alesta menyampaikan kritik terbuka terkait kedisiplinan aparatur dan dugaan masalah administrasi. Pemerintah desa membantah tuduhan tersebut dan menilai aksi itu dilakukan tanpa konfirmasi. Kedua pihak kini saling memberi klarifikasi, sementara masyarakat menunggu langkah mediasi agar konflik tidak melebar.