NEWS BIDIK, Cilacap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai memasang radar cuaca di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini bencana hidrometeorologi di wilayah selatan Jawa. Keberadaan radar ini juga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan nelayan serta melindungi aktivitas masyarakat dan industri strategis di kawasan tersebut.
baca juga
Peringatan Hari Pramuka ke-64 di Cilacap Selatan: Cetak Generasi Tangguh dan Berkarakter
Pelaksana Tugas Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan radar cuaca dengan teknologi frekuensi S Band itu saat ini dalam tahap instalasi di Kecamatan Jeruklegi. Alat tersebut ditargetkan dapat beroperasi penuh pada awal tahun 2026.
baca juga
Meriahkan HUT RI ke-80, Ibu PKK Kali Ungu Gelar Lomba Tumpeng Kreasi Olahan Lokal
“Radar ini berfungsi untuk observasi kondisi cuaca secara waktu nyata dengan cakupan hingga radius 400 kilometer. Data akan tersedia setiap 10 menit sehingga potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, hingga badai, dapat terdeteksi sejak dini. Harapannya, keselamatan nelayan maupun masyarakat di darat lebih terlindungi,” ujar Dwikorita, Jumat (22/8/2025), di Cilacap.
baca juga
Dugaan Praktik Prostitusi di Hotel Ibnu Sabil Sampang, Cilacap: Investigasi Ungkap Fakta Mengejutkan
Dengan adanya radar ini, lanjutnya, peringatan dini kepada masyarakat bisa diberikan satu hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem terjadi. Hal tersebut dinilai sangat penting mengingat wilayah Jawa Tengah bagian selatan selama ini belum tercakup oleh radar cuaca yang ada di Semarang dan Yogyakarta.
“Cilacap menjadi titik paling tepat karena wilayah ini rawan bencana hidrometeorologi dan memiliki industri penting, seperti kilang Pertamina dan pabrik semen, yang juga harus terlindungi,” tambahnya usai membuka kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Kabupaten Cilacap 2025.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, menyambut positif langkah BMKG tersebut. Ia menilai pemasangan radar cuaca di Cilacap sangat dibutuhkan mengingat kabupaten ini merupakan wilayah terluas di Jawa Tengah dengan potensi bencana cukup tinggi.
“Alat canggih ini diharapkan dapat digunakan secara maksimal dengan akurasi tinggi. Informasi cuaca yang akurat sangat penting agar masyarakat terlindungi dan keselamatannya lebih terjamin,” ujar Novita.
baca juga
53 Penulis Lokal Grobogan Luncurkan Buku “Pesona Budaya Grobogan
Dengan beroperasinya radar cuaca di Cilacap tahun depan, jaringan pemantauan hidrometeorologi di Jawa Tengah semakin rapat. Harapannya, mitigasi bencana dapat lebih optimal, sementara masyarakat—terutama nelayan dan warga pesisir—dapat beraktivitas dengan rasa aman.