Scroll untuk baca berita
NEWSBIDIK-CILACAPPolitikTeknologi

BMKG Bangun Radar Cuaca di Cilacap, Perkuat Peringatan Dini Bencana Hidrometeorologi

781
×

BMKG Bangun Radar Cuaca di Cilacap, Perkuat Peringatan Dini Bencana Hidrometeorologi

Sebarkan artikel ini
Pelaksana Tugas Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat meninjau lokasi instalasi radar cuaca di Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jumat (22/8/2025). Radar ini ditargetkan beroperasi penuh pada awal 2026 untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah. (Dok. foto newsbidik.com)

NEWS BIDIK, Cilacap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai memasang radar cuaca di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini bencana hidrometeorologi di wilayah selatan Jawa. Keberadaan radar ini juga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan nelayan serta melindungi aktivitas masyarakat dan industri strategis di kawasan tersebut.

baca juga

Peringatan Hari Pramuka ke-64 di Cilacap Selatan: Cetak Generasi Tangguh dan Berkarakter

Pelaksana Tugas Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan radar cuaca dengan teknologi frekuensi S Band itu saat ini dalam tahap instalasi di Kecamatan Jeruklegi. Alat tersebut ditargetkan dapat beroperasi penuh pada awal tahun 2026.

baca juga

Meriahkan HUT RI ke-80, Ibu PKK Kali Ungu Gelar Lomba Tumpeng Kreasi Olahan Lokal

“Radar ini berfungsi untuk observasi kondisi cuaca secara waktu nyata dengan cakupan hingga radius 400 kilometer. Data akan tersedia setiap 10 menit sehingga potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, hingga badai, dapat terdeteksi sejak dini. Harapannya, keselamatan nelayan maupun masyarakat di darat lebih terlindungi,” ujar Dwikorita, Jumat (22/8/2025), di Cilacap.

baca juga

Dugaan Praktik Prostitusi di Hotel Ibnu Sabil Sampang, Cilacap: Investigasi Ungkap Fakta Mengejutkan

Dengan adanya radar ini, lanjutnya, peringatan dini kepada masyarakat bisa diberikan satu hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem terjadi. Hal tersebut dinilai sangat penting mengingat wilayah Jawa Tengah bagian selatan selama ini belum tercakup oleh radar cuaca yang ada di Semarang dan Yogyakarta.

“Cilacap menjadi titik paling tepat karena wilayah ini rawan bencana hidrometeorologi dan memiliki industri penting, seperti kilang Pertamina dan pabrik semen, yang juga harus terlindungi,” tambahnya usai membuka kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Kabupaten Cilacap 2025.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, menyambut positif langkah BMKG tersebut. Ia menilai pemasangan radar cuaca di Cilacap sangat dibutuhkan mengingat kabupaten ini merupakan wilayah terluas di Jawa Tengah dengan potensi bencana cukup tinggi.

Alat canggih ini diharapkan dapat digunakan secara maksimal dengan akurasi tinggi. Informasi cuaca yang akurat sangat penting agar masyarakat terlindungi dan keselamatannya lebih terjamin,” ujar Novita.

baca juga

53 Penulis Lokal Grobogan Luncurkan Buku “Pesona Budaya Grobogan

Dengan beroperasinya radar cuaca di Cilacap tahun depan, jaringan pemantauan hidrometeorologi di Jawa Tengah semakin rapat. Harapannya, mitigasi bencana dapat lebih optimal, sementara masyarakat—terutama nelayan dan warga pesisir—dapat beraktivitas dengan rasa aman.

Tinggalkan Balasan

Aceh

Fenomena pengunduran diri massal pejabat di Kabupaten Nagan Raya menimbulkan tanda tanya besar publik. Belum genap setahun menjabat, Bupati dengan jargon ‘TRK Sayang Nagan Raya’ justru menghadapi gejolak internal serius. Belasan kepala dinas hingga ketua forum kades memilih mundur, diduga akibat ketidakharmonisan dengan gaya kepemimpinan dan intervensi politik.