Scroll untuk baca berita
DKI JakartaKesehatanNasional

Presiden Prabowo Tindaklanjuti Laporan Menkes Soal Lonjakan COVID-19 dan Percepatan Pembangunan RS

489
×

Presiden Prabowo Tindaklanjuti Laporan Menkes Soal Lonjakan COVID-19 dan Percepatan Pembangunan RS

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK//JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menerima laporan langsung dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/6/2025), terkait sejumlah isu strategis bidang kesehatan nasional. Dalam pertemuan tersebut, dibahas lonjakan kasus COVID-19, pembangunan rumah sakit baru, hingga progres layanan cek kesehatan gratis.

Terkait COVID-19, Menkes mengakui adanya peningkatan kasus, namun meminta masyarakat tetap tenang karena varian yang beredar saat ini dinilai tidak mematikan.

“Tapi ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” kata Budi.

Pembangunan RS Dipercepat, 16 Sudah Groundbreaking

Dalam laporannya, Menkes juga memaparkan percepatan program pembangunan 66 rumah sakit baru yang sebelumnya ditargetkan selesai dalam lima tahun. Kini, target tersebut dipercepat menjadi dua tahun, dengan 32 rumah sakit ditargetkan selesai dibangun pada 2025.

“Tahun ini rencananya 32, tahun depan 34. Dari 32 ini, 16 sudah groundbreaking. Sisanya akan segera menyusul,” ungkapnya.

Presiden Prabowo juga telah menyetujui realokasi anggaran untuk mendukung percepatan tersebut. Menkes menegaskan, tidak ada penambahan dana, hanya perpindahan pos anggaran untuk pelaksanaan program quick win.

7,8 Juta Warga Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis

Program cek kesehatan gratis juga menjadi sorotan utama dalam laporan kepada Presiden. Hingga awal Juni 2025, sebanyak 7,8 juta warga telah memanfaatkan layanan ini. Rata-rata, sekitar 200 ribu orang per hari mengikuti pemeriksaan.

“Per bulan itu antara 5 jutaan orang,” jelas Budi.

Layanan ini akan diperluas ke lingkungan sekolah mulai bulan ini dan bulan depan, dengan target menjangkau hingga 50 juta penduduk.

Melalui program ini, sejumlah masalah kesehatan utama masyarakat mulai teridentifikasi. Di antaranya, cacat jantung bawaan pada bayi, gangguan gigi pada balita, serta hipertensi dan diabetes pada orang dewasa dan lansia.

Penanganan TBC Dipercepat Lewat Skrining Massal

Menkes juga melaporkan kemajuan dalam deteksi dan penanganan penyakit menular tuberkulosis (TBC). Dengan tersedianya alat skrining yang lebih murah dan melimpah, program identifikasi dini bisa diperluas.

“Targetnya satu juta orang bisa teridentifikasi agar pengobatan bisa segera dimulai. Sekarang juga sudah diterapkan rezim pengobatan yang lebih murah,” jelasnya.

Presiden Prabowo dikabarkan memberi dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis ini sebagai bagian dari komitmennya memperkuat sektor kesehatan nasional.(BPMI Setpres)

Tinggalkan Balasan

Jawa Tengah

“Perlu kami tegaskan, sampai saat ini tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada perdamaian antara klien kami, dr. Astra, dengan saudara terduga pelaku, Mds. Tindakan yang dilakukan telah mencederai harkat, martabat, dan kehormatan profesi kedokteran yang seharusnya mendapat perlindungan dari segala bentuk kekerasan,” — dr. Hansen, S.Ked., S.H., M.H., Kuasa Hukum dr. Astra

Jakarta

“Penundaan pelimpahan berkas dan tersangka Juliet Kristianto Liu dapat menjadi awal yang baik bagi Tim Reformasi Polri untuk membenahi institusi Polri. Ini kasus nyata dan sedang terjadi di depan mata publik, jadi semestinya Tim bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera masuk membenahi Polri melalui kasus tersebut.” — Wilson Lalengke, Alumni Lemhannas RI.

Nasional

“Tanah adat tidak boleh dipermainkan oleh mafia tanah, pejabat, maupun pihak yang bersembunyi di balik dokumen administratif. Apa yang dilakukan Willem RN Buratehi Bewela adalah bentuk perlawanan terhadap praktik manipulasi tanah adat yang merugikan masyarakat Papua,” tegas Wilson Lalengke, alumni Lemhannas RI, menanggapi pencabutan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Adat Marga Bewela di Sorong.