Scroll untuk baca berita
JakartaNasionalPOLRI

Selamat Jalan Kombes Dhafi, Bhayangkara Humanis yang Dedikasinya Tak Pernah Padam

270
×

Selamat Jalan Kombes Dhafi, Bhayangkara Humanis yang Dedikasinya Tak Pernah Padam

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK,//JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia kembali berduka. Kombes Pol Dhafi, Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri, meninggal dunia pada Rabu (14/5/2025) setelah mengalami musibah terjatuh dari tangga.

Peristiwa tragis itu terjadi secara mendadak. Meski sempat mendapatkan penanganan medis, nyawa perwira menengah Polri tersebut tak berhasil diselamatkan.

Kombes Dhafi dikenal sebagai sosok Bhayangkara yang disiplin, humanis, dan dekat dengan masyarakat. Namanya dikenal luas saat menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Polda Jambi. Ia kerap turun langsung ke lapangan, memimpin penertiban lalu lintas, kampanye keselamatan jalan raya, hingga mendorong pengembangan sistem e-tilang.

“Beliau sangat komunikatif dan rendah hati. Bukan hanya pemimpin di atas kertas, tapi hadir langsung di tengah masyarakat,” ujar salah satu kolega di Jambi.

Usai menuntaskan tugas di daerah, Kombes Dhafi dipercaya menduduki jabatan strategis di Korlantas Polri sebagai Kasubdit SIM. Di posisi ini, ia berperan penting dalam mendorong digitalisasi layanan Surat Izin Mengemudi dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik.

Kabar wafatnya Kombes Dhafi membawa duka mendalam di lingkungan Polri. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran pimpinan Korlantas menyampaikan belasungkawa.

“Kami kehilangan sosok Bhayangkara penuh dedikasi dan integritas. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan,” ujar salah satu pejabat Korlantas Polri.

Upacara penghormatan terakhir akan dilangsungkan di rumah duka dan dilanjutkan dengan pemakaman secara kedinasan sesuai tradisi Polri.

Selamat jalan, Kombes Dhafi. Jejak pengabdianmu akan terus hidup dalam semangat Bhayangkara yang setia melayani dan melindungi.

Tinggalkan Balasan

Aceh

“Strategi Green Policing bukan hanya soal menindak pelaku tambang ilegal, tetapi menyelamatkan masa depan Aceh. Kami mengajak seluruh masyarakat menjadi bagian dari gerakan hijau ini — laporkan, tolak, dan hentikan aktivitas tambang liar demi lingkungan yang lestari,” tegas Kapolda Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah.

Jakarta

“Penundaan pelimpahan berkas dan tersangka Juliet Kristianto Liu dapat menjadi awal yang baik bagi Tim Reformasi Polri untuk membenahi institusi Polri. Ini kasus nyata dan sedang terjadi di depan mata publik, jadi semestinya Tim bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera masuk membenahi Polri melalui kasus tersebut.” — Wilson Lalengke, Alumni Lemhannas RI.

Nasional

“Tanah adat tidak boleh dipermainkan oleh mafia tanah, pejabat, maupun pihak yang bersembunyi di balik dokumen administratif. Apa yang dilakukan Willem RN Buratehi Bewela adalah bentuk perlawanan terhadap praktik manipulasi tanah adat yang merugikan masyarakat Papua,” tegas Wilson Lalengke, alumni Lemhannas RI, menanggapi pencabutan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Adat Marga Bewela di Sorong.