NEWS-BIDIK,//Garut – Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMP PGRI Malangbong menggelar Reuni Akbar yang mempertemukan alumni lintas generasi dari angkatan pertama tahun 1963 hingga 2017. Acara ini berlangsung pada Sabtu, 3 April 2025, bertempat di Gedung Yaqut Walmarzan, Kampung Bojong, Desa Cisitu, Kecamatan Malangbong, Garut, dan dihadiri sekitar 400 alumni.
Ketua panitia Reuni Akbar, H. Asep Boxer (angkatan 1980), menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari kerinduan para alumni yang ingin kembali menjalin silaturahmi setelah puluhan tahun berpisah.
“Dulu SMP PGRI Malangbong adalah sekolah besar. Kami ingin kembali merajut kenangan dan mempertemukan teman-teman lama yang lama tak terdengar kabarnya,” ujarnya.
SMP PGRI Malangbong sempat mengalami masa sulit dan hampir tutup. Namun berkat peran alumni H. Endang—putra dari kepala sekolah pertama, H. MD Maryun (alm)—sekolah ini bisa kembali bangkit dan bertahan hingga kini.
Berawal dari obrolan ringan para alumni, terbentuklah Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMP PGRI Malangbong. Dalam forum ini, Herry Ginanjar (angkatan 1976) ditunjuk sebagai ketua sementara IKA.
Dalam sambutannya, Herry menyampaikan bahwa reuni ini menjadi langkah awal mempererat kembali hubungan antar alumni sekaligus menghidupkan kembali semangat kontribusi terhadap almamater.
“Setelah acara ini, kami akan segera membentuk kepengurusan resmi IKA dan mengurus legalitasnya agar lebih kuat dan solid,” ucap Herry.
Reuni ini turut dihadiri oleh Kepala SMP PGRI saat ini, Yati Rosmania, Sekmat Malangbong Deden Munawar yang mewakili Forkopimcam, perwakilan Polsek Malangbong, serta Kepala Desa Cisitu.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi alumni, dan berharap IKA terus berperan aktif bagi sekolah dan bangsa.
“Alhamdulillah banyak alumni kami yang sukses di berbagai bidang seperti TNI/Polri, dunia usaha, pendidikan, dan lainnya. Semoga silaturahmi ini terus terjaga dan membawa keberkahan,” tuturnya.
Sementara itu, Sekmat Deden Munawar mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk penguatan nilai kebersamaan dan kontribusi terhadap almamater.
“Reuni ini bukan hanya nostalgia, tapi juga harus menjadi sarana kontribusi nyata. Jangan sampai sukses membuat kita lupa akan teman sendiri. IKA juga harus bebas dari kepentingan politik atau pribadi,” tegasnya.
Deden juga mengingatkan agar reuni ini menjadi momen penghargaan kepada guru-guru yang telah berjasa membentuk karakter para alumni.