Scroll untuk baca berita
DKI JakartaNasional

Ribuan Warga Padati Istana, Prabowo Gelar Griya Idulfitri Penuh Kehangatan

336
×

Ribuan Warga Padati Istana, Prabowo Gelar Griya Idulfitri Penuh Kehangatan

Sebarkan artikel ini

NEWS-BIDIK||Jakarta – Ribuan warga dari berbagai daerah memadati Istana Kepresidenan Jakarta dalam gelar griya Idulfitri 1446 Hijriah yang diselenggarakan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (31/3/2025). Sejak pagi, antrean panjang tampak mengular di sekitar kompleks Istana, mencerminkan antusiasme tinggi masyarakat untuk bersilaturahmi langsung dengan Kepala Negara.

Suasana hangat dan penuh kebersamaan terasa di acara tahunan ini. Presiden Prabowo menyambut masyarakat dengan ramah, menjabat tangan satu per satu dan mengucapkan selamat Idulfitri kepada warga yang hadir.

Bagi sebagian warga, momen ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Tarni, seorang warga dari Wonogiri, tak kuasa menahan tangis saat akhirnya dapat bersalaman langsung dengan Presiden. Ia mengaku datang ke Jakarta setelah menonton informasi di televisi yang mengabarkan gelar griya akan diadakan di Istana.

“Pak Prabowo itu dekat sama rakyat, saya senang sekali. Sampai hati saya terharu, air mata saya keluar. Beliau tidak pandang bulu, tetap ingat rakyat kecil,” ungkap Tarni dengan mata berkaca-kaca.

Tak hanya Tarni, Hendri, warga Jakarta, juga merasa bersyukur dapat berlebaran di Istana. Ia bersama keluarganya menunaikan salat Id di Masjid Istiqlal sebelum bergabung dengan masyarakat lainnya dalam gelar griya.

“Alhamdulillah, kami sekeluarga sangat senang mendapatkan kesempatan ini. Hari raya Idulfitri kali ini terasa lebih berkah karena bisa berkumpul bersama masyarakat dan bahkan berkesempatan bertemu langsung dengan Pak Prabowo,” kata Hendri.

Gelar griya ini juga menunjukkan inklusivitas, dengan kehadiran warga dari berbagai latar belakang, termasuk penyandang disabilitas. Imam, salah satu warga penyandang disabilitas, merasa senang bisa mendapat kesempatan yang sama untuk bersilaturahmi dengan Presiden.

“Alhamdulillah, kami disabilitas juga bisa berkumpul dengan Bapak Presiden dan para menteri. Ini momen yang sangat membahagiakan,” ujar Imam.

Penyelenggaraan gelar griya di Istana Negara mendapat apresiasi dari masyarakat. Tradisi ini dinilai mencerminkan kedekatan antara pemimpin dan rakyat, sekaligus mempererat rasa kebersamaan serta persaudaraan di antara seluruh elemen bangsa.

Dengan suasana penuh kehangatan dan kebersamaan, gelar griya Idulfitri di Istana tahun ini menjadi momen istimewa yang akan dikenang banyak orang. Tradisi ini diharapkan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang sebagai wujud kepedulian pemimpin terhadap rakyatnya.

Tinggalkan Balasan

Jakarta

“Penundaan pelimpahan berkas dan tersangka Juliet Kristianto Liu dapat menjadi awal yang baik bagi Tim Reformasi Polri untuk membenahi institusi Polri. Ini kasus nyata dan sedang terjadi di depan mata publik, jadi semestinya Tim bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera masuk membenahi Polri melalui kasus tersebut.” — Wilson Lalengke, Alumni Lemhannas RI.

Nasional

“Tanah adat tidak boleh dipermainkan oleh mafia tanah, pejabat, maupun pihak yang bersembunyi di balik dokumen administratif. Apa yang dilakukan Willem RN Buratehi Bewela adalah bentuk perlawanan terhadap praktik manipulasi tanah adat yang merugikan masyarakat Papua,” tegas Wilson Lalengke, alumni Lemhannas RI, menanggapi pencabutan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Adat Marga Bewela di Sorong.