Scroll untuk baca berita
GroboganJawa TengahPolitik

Grobogan Bangkit Usai Banjir, Pemprov Jateng dan Bank Indonesia Salurkan Bantuan untuk Pulihkan Lahan Pertanian

1037
×

Grobogan Bangkit Usai Banjir, Pemprov Jateng dan Bank Indonesia Salurkan Bantuan untuk Pulihkan Lahan Pertanian

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyerahkan bantuan kepada petani di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Kamis (3/7/2025). Ia menegaskan lahan pertanian di Grobogan yang telah masuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) harus dipertahankan demi menjaga kontribusi pangan Jawa Tengah.(Foto: dok.newsbidik.com/Saryono)

NEWSBIDIK//GROBOGAN — Kabupaten Grobogan perlahan bangkit usai diterjang banjir yang merusak ratusan hektare lahan pertanian pada pertengahan Mei 2025 lalu. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama pemerintah pusat, Pemkab Grobogan, serta Bank Indonesia bergerak cepat memberikan bantuan bagi para petani terdampak, sebagai upaya memulihkan sektor pertanian daerah penyangga pangan nasional tersebut.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menegaskan pentingnya mempertahankan lahan pertanian Grobogan sebagai salah satu penopang ketahanan pangan nasional. Menurutnya, kabupaten ini menyumbang hampir 10 persen dari kontribusi pangan Jawa Tengah, dengan padi sebagai komoditas andalan.

“Grobogan adalah produsen padi unggulan dan memiliki peran strategis menjaga ketahanan pangan nasional. Maka lahan pertanian yang sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) harus kita pertahankan, tidak boleh dialihfungsikan,” tegas Taj Yasin saat menyalurkan bantuan di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kamis (3/7/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa tantangan ketahanan pangan ke depan kian kompleks, dipengaruhi oleh perubahan iklim dan alih fungsi lahan. Karena itu, menurutnya petani adalah pahlawan pangan Indonesia yang harus mendapat dukungan penuh.

“Panjenengan semua adalah pahlawan pangan Indonesia. Menjaga lahan dan hasil panen adalah bagian dari perjuangan kita bersama,” imbuhnya.

Bupati Grobogan Setyo Hadi menyampaikan bahwa banjir yang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Tegowanu telah merusak 373 hektare sawah dan 15 hektare lahan tembakau, bahkan merendam tanaman padi berusia 25–30 hari sehingga mengalami puso. Selain itu, sebanyak 439 rumah warga turut terdampak.

“Perbaikan titik tanggul yang jebol di Sungai Renggong sudah selesai, sementara sejumlah tanggul kritis lainnya masih dalam tahap perbaikan,” jelasnya.

Ia menambahkan, Grobogan yang merupakan daerah terluas kedua di Jawa Tengah memiliki potensi pertanian mencapai 124 ribu hektare, dengan komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, pisang, tebu, hingga tembakau.

“Bantuan ini bukan hanya dukungan moril, tetapi juga menjadi harapan nyata bagi kami untuk bangkit demi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani,” ujar Setyo Hadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Defransisco Dasilva Tavares menuturkan bahwa pemberian bantuan tersebut adalah bagian dari strategi nasional memperkuat produksi pangan, sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo.

“Grobogan dan Demak menjadi titik penting dalam penguatan produksi pertanian nasional. Ini adalah langkah nyata menuju swasembada pangan,” katanya.

Adapun bantuan untuk memulihkan sawah terdampak banjir di Grobogan antara lain berupa 13.625 kilogram benih padi dari Kementerian Pertanian, yang dialokasikan untuk 545 hektare lahan milik 16 kelompok tani.

Selain itu, Bank Indonesia juga menyerahkan sejumlah mesin pompa air dan alat transplater kepada Kelompok Tani Ngudi Raharjo dan Kelompok Tani Ngudi Mulyo I. Guna mendukung pengendalian hama, diberikan pula bantuan 28 unit Rumah Burung Hantu (Rubuha) untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi di wilayah tersebut.

Langkah kolaboratif lintas instansi ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan pertanian Grobogan sekaligus menjaga stabilitas ketahanan pangan Jawa Tengah dan nasional.

Tinggalkan Balasan

Jawa Tengah

Gudang diduga menjadi pusat penimbunan solar bersubsidi di Desa Sruwen, Tengaran, Kabupaten Semarang akhirnya terbongkar. Tim investigasi menemukan puluhan tandon 1.000 liter, mesin pompa besar, serta jejak aktivitas armada mobil yang keluar-masuk membawa BBM dari berbagai SPBU. Warga mendesak aparat penegak hukum segera mengusut tuntas dugaan mafia solar yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.”

Jawa Tengah

“Warga mendesak Dinas Imigrasi Jawa Tengah mengambil langkah tegas terkait dugaan keberadaan tenaga kerja asing (TKA) ilegal yang bekerja tanpa izin di Kawasan Industri Kendal (KIK). Temuan adanya mess penampungan, upah di bawah standar, hingga ketiadaan BPJS dan K3 memperkuat dugaan praktik pelanggaran ketenagakerjaan oleh perusahaan. Kasus ini kini menjadi sorotan dan menunggu tindakan nyata dari pihak berwenang.”

Hukum & Kriminal

Temuan di lapangan memperlihatkan adanya dugaan kuat penyimpangan pada proyek revitalisasi SD Negeri 2 Geneng Jepara. Pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan dengan mekanisme swakelola justru dikerjakan oleh pihak rekanan, sehingga menimbulkan tanda tanya besar terkait transparansi, mutu, dan akuntabilitas penggunaan anggaran negara. Lembaga dan tim media berencana membawa temuan ini ke BPK serta Kejaksaan untuk memastikan ada penegakan hukum yang tegas.”

Jawa Tengah

Proyek pembangunan jalan masuk selatan UIN Salatiga kembali menjadi sorotan setelah tim investigasi menemukan dugaan penyimpangan di lapangan. Mulai dari papan proyek yang tidak dipasang, pekerjaan saluran air yang tidak sesuai standar, hingga dugaan penggunaan solar subsidi untuk alat berat. Minimnya transparansi pihak kontraktor kian menguatkan desakan agar KPK dan instansi terkait segera melakukan audit terhadap proyek bernilai miliaran rupiah ini.”