Penyelesaian sengketa agraria di Pangandaran memerlukan langkah terobosan dan kerja lintas lembaga. Pembentukan Tim Terpadu Reforma Agraria menjadi kebutuhan mendesak agar masyarakat memperoleh kepastian hukum atas tanah yang mereka kelola,” — Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin H.M.M.
Browibowo
Paripurna DPRD Pangandaran Bahas Perubahan APBD 2025 dan Empat Raperda Inisiatif
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pangandaran pada 1 Oktober 2025 menjadi momentum penting dalam pembahasan Perubahan APBD 2025 serta penguatan regulasi daerah melalui empat Raperda inisiatif. Ketua DPRD Asep Noordin menegaskan komitmen lembaga legislatif untuk menuntaskan seluruh agenda pembahasan demi mendukung kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Pangandaran.”
Ketua DPRD Pangandaran Tekankan Komitmen Perjuangan Dana Bagi Hasil di Milangkala Desa Pangandaran
Perjuangan Dana Bagi Hasil bukan dimulai ketika saya duduk di DPRD, tetapi sudah sejak lebih dari dua dekade lalu. Dari hanya Rp15 juta hingga mencapai Rp105 juta pada 2009, itu adalah bukti bahwa hak desa harus diperjuangkan dengan komitmen, kesabaran, dan kolaborasi,” tegas Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin, pada Milangkala Desa Pangandaran ke-43.
Keuchik Cot Rambong, Musriadi HD, Resmi Bebas dari Semua Tuntutan Hukum Terkait Dugaan Pemalsuan Surat Tanah
“Majelis Hakim Pengadilan Negeri Suka Makmue memutuskan bahwa Musriadi HD, Keuchik Cot Rambong, bebas dari seluruh tuduhan yang dilaporkan PT Ambiya Putra. Tuduhan pemalsuan surat tanah tidak terbukti karena tidak didukung alat bukti yang sah,” ujar Agus Jalizar, SH., M.H, selaku Penasehat Hukum Musriadi.
Makna Filosofis “Swasti Luhur Ing Pribadi”: Pesan Kebijaksanaan dari Paseban Srimulih
“Makna-makna ini bukan sekadar susunan kata, melainkan paramasabda — doa dan penghormatan kepada kehidupan itu sendiri. Doa yang berlaku untuk diri, siapa pun, apa pun, dan di mana pun kita berada,” ujar Sriono dari Paseban Srimulih, menegaskan bahwa ajaran Swasti Luhur Ing Pribadi merupakan panggilan untuk menumbuhkan kesejahteraan dan kemuliaan dalam diri serta menjaga harmoni dengan sesama dan alam semesta.
PT Tapian Nadenggan Digugat Rp5 Triliun oleh Masyarakat Adat Dayak
Gugatan ini bukan semata soal uang, tetapi soal keadilan bagi masyarakat adat yang tanahnya telah digarap tanpa hak sejak tahun 2005. Kami menuntut ganti rugi sebesar Rp5 triliun dan meminta perusahaan bersikap kooperatif dalam proses hukum,” tegas Sapriyadi, S.H., kuasa hukum masyarakat adat Dayak.
Agus Alesta Bantah Pernyataan Kades Damarjati, Tegaskan Kritik Demi Perbaikan Pelayanan Desa
“Kritik ini agar semua kinerja menjadi lebih baik. Jangan hanya terima gaji tanpa ada perbaikan pelayanan,” tegas Agus Alesta menanggapi pernyataan Kepala Desa Damarjati yang menyebut dirinya sedang terhimpit masalah kesehatan dan keuangan.
Polemik Internal Desa Damarjati Jepara, Pemerintah Desa dan Warga Saling Klarifikasi
Polemik antara warga Desa Damarjati dan pemerintah desa mencuat setelah Agos Alesta menyampaikan kritik terbuka terkait kedisiplinan aparatur dan dugaan masalah administrasi. Pemerintah desa membantah tuduhan tersebut dan menilai aksi itu dilakukan tanpa konfirmasi. Kedua pihak kini saling memberi klarifikasi, sementara masyarakat menunggu langkah mediasi agar konflik tidak melebar.
Kontroversi Pemanfaatan Tanah Kerukan Sungai Jragung, PT JET Pastikan Tak Ada Transaksi Jual Beli
Material hasil normalisasi Sungai Jragung adalah aset negara dan tidak boleh diperjualbelikan tanpa izin resmi. Kami tidak pernah menjual tanah disposal kepada warga,” tegas Edy, Humas PT JET.
Pernyataan ini berlawanan dengan pengakuan warga Karangawen yang menyebut telah membeli tanah hasil kerukan sungai seharga Rp200 ribu per truk untuk mengurug lahan. Polemik ini memicu desakan agar BBWS Pemali Juana dan pemerintah segera melakukan klarifikasi dan penelusuran menyeluruh.
Proyek Peningkatan Jalan Susukan–Mluweh Diduga Tak Sesuai Spesifikasi Teknis
“Temuan di lapangan menunjukkan indikasi kuat bahwa lantai dasar gorong-gorong tidak pernah dibuat sejak awal. Klaim pelaksana proyek bahwa lantai tersebut hanya tertimbun tanah akibat hujan tidak sesuai dengan kondisi faktual. Selain itu, ketiadaan standar K3 di lokasi menambah kecurigaan adanya pelaksanaan proyek yang tidak patuh terhadap spesifikasi kontrak.
Warga Semarang “Dimatikan” Secara Administratif, Diduga Ada Perebutan Hak Waris
Kasus ini bukan sekadar kesalahan input data. Ada dugaan kuat permainan sistematis yang melibatkan oknum perangkat kelurahan hingga instansi terkait. Korban dirugikan secara hukum, sosial, dan hak sipil ketika ia ‘dimatikan’ dalam sistem kependudukan, padahal masih hidup.”
Dugaan Pungli di PKAB Aceh Barat: Harga Lapak Melonjak, Pedagang Kecil Tertindas Sistem Tak Transparan
Pedagang kecil dipaksa membayar sewa lapak hingga Rp3 juta sampai Rp20 juta tanpa transparansi. Panitia terus mendesak pembayaran, sementara pemerintah daerah justru lepas tangan. Dugaan pungli ini bukan hanya membebani rakyat kecil, tapi juga mencederai prinsip tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.”
DPRD Pangandaran Panggil Dirut RSUD Pandega Terkait Dugaan Kelalaian Pasien Meninggal
Komisi IV DPRD Pangandaran akan memanggil Direktur RSUD Pandega untuk mengklarifikasi dugaan kelalaian penanganan pasien kecelakaan yang meninggal dunia. Langkah ini diambil guna memastikan kebenaran informasi dan mendorong perbaikan layanan kesehatan di daerah.”
Imat Klarifikasi Isu Kepemilikan Aset Pribadi yang Viral di Media Sosial
Pernyataan di media sosial itu sama sekali tidak benar. Saya tidak memiliki seperti yang dituduhkan. Ini fitnah yang bisa merusak reputasi saya sebagai wakil rakyat,” tegas Imat menanggapi isu kepemilikan aset pribadi yang viral di media sosial.
Baru Sebulan Dibangun, Jembatan Gantung di Pangandaran Ambruk, 8 Pelajar Terjatuh ke Sungai
“Baru sebulan berdiri, jembatan gantung penghubung dua desa di Pangandaran roboh saat dilintasi belasan pelajar. Delapan siswa SMP IT Daarul Hikmah jatuh ke sungai, lima di antaranya mengalami luka ringan dan shock. Warga pertanyakan kualitas pembangunan jembatan.”
Ketua DPRD Pangandaran: Petugas DLHK Adalah Pahlawan Sampah, Gaji dan Kesejahteraan Harus Diutamakan
“Kalau tidak bersih, jangan bicara wisata. Para petugas kebersihan ini adalah pahlawan sampah yang bekerja tanpa banyak terlihat, maka gaji dan kesejahteraan mereka harus diperhatikan,” tegas Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin.
Fraksi Golkar DPRD Pangandaran Dorong Akselerasi Pembahasan Empat Raperda Prioritas 2025
Dengan regulasi baru, tata kelola desa harus lebih profesional, transparan, dan akuntabel demi kemajuan Pangandaran.” – Yusef Rahmanudin, Fraksi Golkar DPRD Pangandaran
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.





